Ocean Blue Flame
assalamu'alaikum wr.wb selamat datang di sepuluhbesardijagadraya.blogspot.com, kami menerima kritik dan saran anda dengan cara mengirim data dan email beserta kritik dan saran pembaca ke fitrar@yahoo.com, terima kasih wassalamu'alaikum wr.wb

Kamis, 23 Agustus 2012

10 hal aneh di dunia

1. Namibia


Namibia adalah salah satu negara dengan penduduk paling sedikit di dunia. Negara Afrika bagian selatan ini dinamakan berdasarkan nama gurun yang berada di dekatnya yaitu Gurun Namib, yang menjadi habitat bagi sekitar 2.500 ekor cheetah dan merupakan seperempat dari total populasi cheetah di seluruh dunia. Dengan medan berupa bukit pasir raksasa, petroglif kuno, kawah dan air terjun, Namibia adalah salah satu tempat paling tidak tersentuh di Afrika.

2. Galapagos


Meskipun perjalanan Charles Darwin ke pulau-pulau unik disini telah membuat banyak wisatawan datang yang tak terhitung jumlahnya, Kepulauan Galapagos masih merupakan tempat yang relatif asli dan tak terjamah. Kepulauan ini adalah habitat bagi kura-kura raksasa, iguana, singa laut, penguin, ikan paus dan ikan dan memiliki ratusan spesies tanaman dan hewan endemik. Di kepulauan ini, populasi manusia hanya sekitar 23.000 jiwa. Kepulauan ini telah menjadi cagar biota laut selama lima puluh tahun.

3. Papua Nugini


Papua Nugini adalah salah satu tempat yang paling pedesaan dan paling tidak tereksplorasi di dunia. Para ilmuwan percaya bahwa banyak spesies tanaman dan hewan yang belum ditemukan di dunia ada di pedalaman hutan negara ini. Eksploitasi sumber daya alam di negeri ini terhambat oleh medan yang sulit, serta sistem hukum dan tingginya biaya pengembangan infrastruktur. Karena semua masalah ini, sebagian besar tempat disana masih asli dan tak tersentuh oleh manusia.

4. Seychelles


Seychelles memiliki persentase lahan konservasi terbesar dari negara manapun di dunia, dimana sekitar 50 persen dari negara kepulauan ini dilindungi. Karena itu, pulau-pulau ini memiliki pantai-pantai indah yang masih asli dan belum terjamah dan menjadi habitat bagi spesies burung beo hitam. Ada sepanjang 490 kilometer garis pantai di pulau-pulau di negara ini, dan hanya ada relatif sedikit pengunjung yang berlibur di sana.

5. Bhutan


Lebih dari 60 persen wilayah negara ini tertutup oleh hutan, dan seperempat dari wilayahnya telah ditetapkan sebagai taman nasional atau kawasan cagar alam. Negara ini juga dikenal memiliki pegunungan dan lembah yang terjal, membuatnya menjadi pusat bagi keanekaragaman hayati.

6. Taman Nasional Daintree, Australia


Taman Nasional Daintree di Far North Queensland, Australia, adalah tempat konservasi dari hutan hujan yang telah berusia 110 juta tahun, salah satu ekosistem tertua di bumi. Taman Nasional ini juga merupakan habitat bagi ribuan spesies tanaman dan pohon yang berusia lebih dari 2.500 tahun.

7. Fiordland, Selandia Baru


Di ujung selatan pantai barat Selandia Baru, wilayah Fiordland masih sangat terjaga, tak terjamah dan kosong dari pembangunan manusia. Dengan medan yang bervariasi dari pegunungan tinggi sampai ke perairan berbatu karang, Fiordland tidak pernah memiliki populasi permanen yang signifikan. Bahkan suku asli Maori hanya mengunjungi tempat ini sementara hanya untuk berburu, memancing dan mengumpulkan batu giok yang berharga. Selain itu, arus udara di wilayah ini bertiup dari Antartika, sehingga udara Fiordland adalah salah satu yang terbersih di planet ini.

8. Semenanjung Kamchatka, Rusia


Semenanjung Kamchatka di Rusia adalah tempat belantara yang kosong, dengan Samudera Pasifik di sebelah timur dan Laut Okhotsk di barat. Semenanjung ini juga dipenuhi gunung berapi dan gletser. Dan gempa bumi besar hingga berkekuatan 9,0 skala Richter telah mengguncang semenanjung dalam lima dekade terakhir.

9. Gurun Atacama, Chili


Gurun Atacama merupakan salah satu tempat paling aneh di dunia, gurun ini benar-benar tidak mendapatkan hujan sama sekali. Pasir menutupi daerah seluas 103.600 km persegi ini, dan di tanahnya sama sekali tidak ada kehidupan, sehingga NASA dapat merancang tes pendaratan Mars mereka disana. Karena ketinggiannya, hampir tidak dijumpai awan di langitnya, dan ditambah dengan udara yang kering dan kurangnya polusi cahaya dan gangguan radio, menjadikan gurun ini sebagai salah satu tempat terbaik di dunia untuk melakukan pengamatan astronomi.

10. Antartika


Antartika adalah tempat yang benar-benar tak tersentuh oleh manusia. Benua ini merupakan satu-satunya benua yang tidak pernah didiami oleh manusia. 96 persen bagian dari benua ini ditutupi dengan es, yang rata-rata dapat lebih dari 1,6 km tebalnya. Jumlah orang yang melakukan dan mendukung penelitian ilmiah dan pekerjaan lainnya di benua ini dan pulau-pulau terdekatnya bervariasi dari sekitar 1.000 orang di musim dingin sampai sekitar 5.000 orang di musim panas.

10 stadion terbaik di indonesia

1. Stadion Batakan
Spoiler for Hiden:
Kota : Balikpapan, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2010 masih dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 30.000 kursi.
Tipe stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Batakan merupakan stadion masa depan dari Persiba Balikpapan. Komplek stadion Balikpapan di Batakan yang akan dibangun oleh Pemkot, kelak akan menjadi sarana olahraga yang mewah dan megah. Di bangun di atas lahan seluas 18 hektare akan berdiri berbagai sarana olahraga dengan standar olimpiade.
Sarana tersebut tentu akan menjadi angin segar bagi pembinaan olahraga di Balikpapan khususnya buat team Persiba Balikpapan.
Komplek olahraga tersebut diperkirakan membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk menyelesaikan keseluruhan proyek tersebut.
Khusus untuk pembangunan stadion sepakbola pemerintah kota Balikpapan telah menganggarkan dana sekitar Rp 150 miliar.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


2. Stadion Dompak
Spoiler for Hiden:
Kota : Tanjung Pinang (Pulau Dompak), Kepulauan Riau
Dibangun : Dalam tahap pembangunan
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 Kursi
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori :A
Sejarah Singkat
Stadion Utama Tanjung Pinang ini diperkirakan selesai tahun 2012 dan natinya menjadi salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


3. Stadion Gedebage
Spoiler for Hiden:
Kota : Bandung, Jawa Barat
Dibangun : masih dalam tahap perencanaan
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Gedebage merupakan stadion masa depan Persib Bandung untuk menjalani partai kandang di Liga Indonesia. Stadion yang direncanakan selesai pada Tahun 2011 ini untuk menyambut Sea Games Indonesia 2011 dimana Jawa Barat akan menjadi tuan rumah bersama denga Jawa Tengah, DKI Jakarta, Dan Sumatera Selatan.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


4. SUGBK (Gelora Bung Karno)
Spoiler for Hiden:
Kota : Jakarta Pusat, DKI Jakarta Raya
Dibangun : 8 Februari 1960 (Renovasi 2007)
Kandang : Tim Nasional Indonesia, Persija Jakarta (Liga Super)
Kapasitas : 88.083 tempat duduk.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A
Event besar – Asian Games IV Jakarta 1962
- Sea games
- PON
- Piala Asia 2007
Sejarah Singkat :
Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Istora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[1]. Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.
Kondisi Sekarang
Tribun : A
Tempat duduk : B+
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


5. Gelora Bung Tomo
Spoiler for Hiden:
Kota : Surabaya, Jawa Timur
Dibangun : dalam tahap pengerjaan.
Kandang : -
Kapasitas : 50.000 tempat duduk.
Tipe stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Gelora Bung Tomo terletak di Surabaya Barat. Jawa Timur yang merupakan kandang masa depan dari klub Persebaya Surabaya. Stadion ini direncanakan akan diresmikan pada bulan Mei tahun 2010 ini.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


6. Gelora Jakabaring
Spoiler for Hiden:
Kota : Palembang, Sumatera Selatan
Dibangun : Tahun 2001
Kandang : Sriwijaya FC (Super Liga)
Kapasitas : 40.000 tempat duduk
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Lama.
Kategori : A
Event Besar – PON XVI 2004 Sumatera Selatan
- Piala Asia 2007
Sejarah Singkat
Stadion Gelora Sriwijaya yang terletak di daerah jakabaring Palembang ini merupakan salah satu stadion besar di Indonesia. Dibangun dalam rangka persiapan Sumatera Selatan sebagai tuan rumah PON XVI 2004, menunjukan keseriusan daerah ini dalam menyambut dan menyukseskan event empat tahunan tersebut. Dan kini pasca PON stadion ini digunakan klub juara Copa Indonesia dan juara Liga Indonesia 2007, Sriwijaya FC sebagai kandang klub tersebut.
Stadion ini juga pernah digunakan sebagai tuan rumah pertandingan kualifikasi dan perebutan tempat ke-3 Piala Asia 2007 mewakili stadion Indonesia selain Gelora Bung Karno.
Kondisi Sekarang
Tribun : B+
Tempat duduk : B+
Fasilitas : A
Rumput : B
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : B+


7. Stadion Nasional
Spoiler for Hiden:
Kota : Pekanbaru, Riau
Dibangun : Tahun 2009
Kandang : -
Kapasitas : 43.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olympic)
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Utama PON Riau 2012 Pekanbaru akan mulai dibangun pada tahun 2009 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII Riau 2012, stadion ini merupakan stadion utama event tersebut. Dengan arsitektur modern nantinya akan menjadikannya stadion terbaik di Indonesia.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


8. Stadion Palaran
Spoiler for Hiden:
Kota : Samarinda, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2005
Kandang : Persisam Putra Samarinda (Super Liga)
Kapasitas : 50.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Madya (Olimpiq)
Kategori : A
Event Besar – PON XVII 2008 Kalimantan Timur
Sejarah Singkat
Stadion ini diproyeksikan untuk acara pembukaan dan penutupan PON XVII 2008 Kalimantan Timur. Stadion ini merupakan stadion pertama di Indonesia yang seluruh tempat duduknya memakai kursi penonton. Merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Kondisi Sekarang
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


9. Stadion Perjiwa
Spoiler for Hiden:
Kota : Tenggarong, Kalimantan Timur
Dibangun : Tahun 2007 masih dalam tahap penyelesaian.
Kandang : -
Kapasitas : 35.000 kursi.
Tipe stadion : Stadion Madya (Olimpiq)
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Perjiwa, Tenggarong, Stadion yang kan selesai tahun ini. Jika sudah rampung seratus persen, stadion ini dipastikan akan lebih megah dibanding Stadion Utama Palaran ataupun Senayan. Selain lapangan standar Eropa, stadion ini akan dilengkapi atap model knock down. Atap bisa distel membuka dan menutup secara digital
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


10. Stadion Taman BMW
Spoiler for Hiden:
Kota : Jakarta, DKI Jakarta
Dibangun : masih dalam tahap perencanaan (dijadwalkan dibangun awal 2010 dan diperkirakan selesai Tahun 2020)
Kandang : -
Kapasitas : 40.000 kursi.
Tipe Stadion : Stadion Sepakbola Modern
Kategori : A
Sejarah Singkat
Stadion Taman BMW (Taman Bersih Manusia dan berWibawa) merupakan kandang masa depan klub elit sepakbola Indonesia, yaitu Persija Jakarta. Dapat di bayangkan apabila stadion ini selesai sesuai perencanaan yang telah ada, stadion ini bakal menjadi Allianz Arena nya Indonesia ataupun menyerupai Emirates Stadium yang ada di Inggris.
Perkiraan Kondisi
Tribun : A
Tempat duduk : A
Fasilitas : A
Rumput : A
Drainase : A
Penerangan : A
Papan Skor : A
Kondisi : A


Upami repost... mohon di maklum....!!
mun sae..... pasihan  :alus: :alus: na wae ....

 ???Iraha eta stadion terealisasi nya.....???? :doh:

10 Pemain Sepakbola Terbaik Dari Tanah Papua

Bicara sepak bola Indonesia, tanah papua memang engga ada matinya. Lihat saja prestasi yang dicetak Persipura Musim ini yang mampu menjadi Juara Liga Djarum Indonesia. Selain Persipura, Tanah asal Boaz Solossa ini juga seperti tidak mau berhenti mencetak pemain berbakat dan bertalenta tinggi yang selalu menjadi andalan tim-tim yang bermain di Liga Indonesia.

Engga percaya… ini dia 10 pemain Papua yang memiliki talenta tinggi dan pernah merasakan bermain untuk Tim Nasional.
1. Titus Jhon Londouw Bonai
 

Titus Jhon Londouw Bonai atau Titus Bonai, ialah pesepakbola asal Papua yang kini bermain untuk klub Persipura Jayapura. Tibo, nama akrabnya, lahir pada tanggal 4 Maret 1989. Ia sempat dipanggil Tim Nasional Indonesia U-23 dalam pertandingan pra-olimpiade. Tibo adalah salah satu pemain andalan Persipura Jayapura yang gemar melakukan selebrasi gol dengan tarian sajojo.
2. Boaz Solossa
 

Boaz Sollosa, lahir 16 Maret 1986. Namanya pasti sudah tidak asing lagi di telinga pecinta sepakbola nasional. Ia sudah malang melintang di sepakbola Indonesia. Kini, Boaz bermain di klub Persipura Jayapura yang dapat berposisi sebagai penyerang tengah maupun penyerang sayap. Di liga Indonesia, Boaz Sollosa hampir selalu masuk jajaran Top Scorer berkat kemampuannya dalam mengontrol bola, tendangan kaki kiri yang keras, kecepatan, visi penyerangan, dan nalurinya dalam mencetak gol.
3. Ortizan Solossa

Ortizan Solossa lahir di Sorong 28 Oktober 1977, dia adalah kakak dari Boaz Soloussa. Saat ini Ortizan bermain bersama adiknya, Boaz Solossa di klub Persipura Jayapura. Ortizan yang pernah merumput di Persija ini biasa bermain sebagai bek kiri. Di Tim Nasional Indonesia pun ia kerap dipasangkan bersama adiknya di sebelah kiri lapangan.
4. Ellie Aiboy

 



Lahir di Jayapura, 20 April 1979, Ellie adalah pesepakbola bertalenta dari Papua yang saat ini memperkuat klub Semen Padang di ISL. Bersama Bambang Pamungkas, Ellie pernah memperkuat klub asal Malaysia, Selangor FC pada tahun 2005-2006. Pria dengan tinggi 170 cm ini merupakan pemain di Tim Nasional Indonesia pada Piala Asia 2007. Saat itu Elli mencetak satu gol untuk Indonesia saat kalah dengan Tim Nasional Arab Saudi.
5. Errol FX Iba


Pemain keLahiran Jayapura, 6 Agustus 1979 ini menjadi salah satu pemain sepakbola yang bersinar di sepakbola Indonesia. Saat ini Errol bermain untuk Persebaya Surabaya. Tahun 2001 dan dia bermain sebagai bek. Berbagai klub pun berminat mendatangkan Erol Iba termasuk sebuah klub di Liga Australia, Newcastle Jets. Errol adalah pemain andalan Tim Nasional Indonesia di era kepelatihan Peter White.
6. Christian Warobay


Lahir di Serui, Kepulauan Yapen, Papua pada 12 Juni 1984. Christian Warobay merupakan pemain bertalenta dari tanah Papua. Selama karirnya, Warobay pernah bergabung di tim-tim besar Liga Indonesia antara lain di Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC Palembang. Warobay pernah dipanggil di Tim Nasional Indonesia senior untuk bermain di Sea Games 2005. Dan mendapat gelar pemain terbaik di Liga Indonesia 2005.
7. Eduard Ivakdalam




Pesepakbola asal Merauke kelahiran 19 Desember 1974 kini bermain di klub Persidafon Dafonsoro. Sebelumnya ia pernah membela klub Persipura Jayapura dan mempersembahkan tropi juara bersama Persipura Jayapura. Musim ini, Eduard membawa Persidafon menembus babak semi final divisi utama Liga Indonesia walaupun akhirnya menerima kekelahan dari Persiba Bantul.
8. Ian Louis Kabes


Ian Louis Kabes lahir di Jayapura, 13 Mei 1986 adalah pesepakbola asal Papua yang kini bermain di Persipura Jayapura. Pemain yang berposisi sebagai penyerang ini sudah mempersembahkan 6 gol di Liga Super Indonesia musim ini, dan 3 gol di musim lalu. Bersama Persipura Jayapura.
9. Lukas Wellem Mandowen


Lukas Wellem Mandowen, lahir 6 April 1989 yang kini bermain di Persipura Jayapura setelah bermain di Persipura U-21 selama 2 musim. Lukas merupakan top scorer Liga Super Indonesia U-21 musim 2009-2010. Musim ini, ia sudah mencetak 7 gol di Liga Super Indonesia, dan 2 gol di ajang AFC Cup.
10. Oktavianus Maniani 
 



Oktavianus Maniani atau yang lebih dikenal dengan Okto Maniani lahir di Papua 10 Oktober 1990. Di usianya yang masih muda, karirnya begitu bersinar setelah memperlihatkan permainan yang memukau saat ajang AFF Cup tahun lalu. Saat ini Okto bermain di klub Sriwijaya FC Palembang. Okto juga merupakan andalan Timnas Indonesia U-23 dengan 3 gol dalam 10 caps. Okto disebut-sebut pesepakbola yang layak merumput di Eropa dengan kemampuannya yang di atas rata-rata.

10 Pemain sepak bola terbaik sepanjang masa versi FIFA

Kriteria berdasarkan :
- Jumlah Trophy yang dipersembahkan untuk Tim yang dibela
- Jumlah Trophy Pemain terbaik dunia FIFA yang pernah diperoleh
- Jumlah Trophy Pemain terbaik benua versi Federasi benua
- Jumlah Goal yang dicetak (Untuk Penyerang dan Gelandang)
- Jumlah Clean Sheet (Untuk Keeper)
- Jumlah Caps Tim Nasional


NO 10 : Franz Beckenbauer adalah pelopor sepakbola modern. Ia bermain tidak hanya menggunakan rasa dan fisik. Ia juga menggunakan otak. Ia adalah pemain yang menciptakan peran Libero Menyerang yang kini juga diperagakan oleh Puyol, Vidic, dan lainnya. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa seorang sweeper juga perlu untuk maju membantu penyerangan, apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.

NO 9 : Oliver Kahn adalah satu keeper legendaris asal Jerman. Kahn adalah satu-satunya Penjaga gawang yang pernah menjadi nominasi Pemain Terbaik dunia versi FIFA yaitu pada tahun 2002 menyusul penampilannya yang gemilang di piala dunia 2002. Menjadi pemain legendaris Bayern Muncheen dari tahun 1994 hingga 2008. Ia berjuluk King Kahn karena gaya bermainnya. Skill Reflectnya memang tidak sebaik Peter Schemichel atau Gianluigi Buffon, namun Kahn memiliki Defend Leader yang sangat baik untuk memimpin sektor pertahanannya, dan itu adalah alasan mengapa ia menjadi Kapten tim nasional Jerman.

NO 8 : Johan Cruyff sepertinya tidak cukup terhormat berada di posisi ke 8. Ia lebih pantas berada di posisi 5 besar, namun, toh cukup banyak pemain yang pantas berada di posisi tersebut. Pemain yang satu ini terkenal dengan tendangannya yang dahsyat. Legenda Timnas Belanda ini pantas berada di daftar 10 pemain terbaik bersama 293 gol yang berhasil ia cetak sepanjang karirnya.

NO 7 : Lev Yashin pantas dinobatkan sebagai keeper terbaik sepanjang sejarah sepakbola. Pasalnya, pemain yang berjuluk The Spiderman ini memiliki 2 rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini. Rekor yang ia miliki adalah 270 kali Clean Sheets dan 150 Kali menggagalkan tendangan Penalty lawan!

NO 6 : Luiz Nazario De Lima Ronaldo merupakan Striker paling tajam yang dimiliki Brazil satu dekade terakhir. Setelah ia keluar dari timnas, Brazil tak dapat mencari striker yang sepadan dengannya. Itu adalah salah satu kesulitan Brazil di piala dunia 2010 kemarin. Ronaldo merupakan Top Scorer piala dunia sepanjang masa dengan 15 gol. Miroslav Klose nyaris menyamai rekor Ronaldo bila saja timnas Jerman tidak gugur di Piala Dunia kemarin. Klose berhasil membubuhkan 14 gol di Piala Dunia dengan menempatkan namanya di jajaran kedua top scorer piala dunia sepanjang masa sebelum ia pensiun. Ronaldo sendiri memiliki prestasi gemilang di kanca klub. Ia berhasil merebut trophy pemain terbaik dunia di 3 klub yang berbeda. Yaitu di Barcelona (1996), Inter Milan (1997), dan Real Madrid (2002).

NO 5 : Romario adalah salah satu Legenda Brazil yang terkenal dengan kecepatan dan keahlian mencetak gol yang luar biasa. Dalam karirnya yang panjang, ia telah mencetak 1002 gol yang menempatkan dirinya dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa. ia berada di posisi kedua bersama 1002 golnya dibawah pele. Ia juga pernah menjadi pemain terbaik dunia pada tahun 1994 saat membela FC Barcelona.

NO 4 : Zinedine Zidane adalah pemain terbaik satu dekade terakhir sebelum ia pensiun di tahun 2006. Ia disebut-sebut sebagai Raja Sepakbola II setelah Pele. Zidane adalah pemain asli Aljazair yang menjadi warga negara Prancis di usia muda. Zidane terkenal dengan skillnya yang merata dan sempurna, dribbling nya luar biasa, sundulannya kuat, dan tendangan kaki kanan dan kiri yang sama-sama keras dan akurat. Kelebihan dan keahliannya melakukan dribbling dan penguasaan bola sering membuat pemain lawan merasa frustasi karena sulit merebut bola darinya. Pelatih manapun beranggapan bahwa memaksakan man-to-man marking terhadap Zidane adalah pekerjaan yang sia-sia. Zidane telah mencetak 256 gol sepanjang karirinya membela Juventus (5 tahun) dan Real Madrid (5 tahun). Gol yang cukup banyak bagi seorang pemain gelandang. Ia juga tiga kali mendapat trophy pemain terbaik dunia yaitu pada tahun 1999, 2000, dan 2003.

NO 3 : Diego Maradona cukup pantas berada di posisi ke tiga. Namanya melejit saat membawa Argentina menjuarai Piala Dunia tahun 1986. 2 aksi yang terkenal saat itu adalah “Hand of God” dan “Goal of Century”. Gol tangan tuhan yang terkenal itu ia cetak saat berhadapan dengan Inggris di perempat final, banyak orang yang mengatakan bahwa itu adalah gol terburuk sepanjang sejarah sepakbola. Namun, dalam pertandingan itu pula ia mencetak “Goal of Century” (Gol terbaik Abad ini) dan mendapat penghargaan “Gol terbaik sepanjang masa” oleh FIFA.

NO 2 : Pele adalah satu-satunya pemain yang pernah dinobatkan sebagai Raja Sepakbola dunia oleh FIFA, namun ia menolak gelarnya tersebut. Apa yang membuatnya Spesial? Pele adalah pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah sepakbola dengan 1281 goal. Pada usia 16 tahun, ia menjadi Top Scorer liga senior utama Brazil. Ia juga adalah pemain termuda di piala dunia tahun 1958 dengan umur baru 18 tahun dan berhasil membawa Brazil keluar menjadi juara dunia untuk pertamakalinya dengan menempatkan dirinya sebagai Top Scorer tim Samba tersebut. Pele membawa brazil menjadi juara Piala Dunia keduanya pada tahun 1962.

NO 1 : Alfredo Di Stéfano pantas berada di posisi nomor 1. Pemain yang satu ini adalah pemain paling legendaris dalam sejarah sepakbola dunia. Di Stefano juga adalah pemain legendaris Real Madrid. Ia membela Real Madrid dari 1953–1964. Pemain ini juga memiliki caps di 3 tim nasional yang berbeda. Ia membela timnas Argentina dari tahun 1947-1949, lalu membela timnas Colombia sebagai pemain naturalisasi dari 1949-1957, dan mengakhiri karirnya di timnas Spanyol sebagai pemain naturalisasi dari 1957-1961. Pemain ini juga disebut-sebut sebagai pemain paling hebat sepanjang masa. pasalnya ia adalah pemain dengan kemampuan yang sempurna. Pemain ini berposisi sebagai Back Tengah, Gelandang Bertahan, Gelandang Serang, Sayap Kanan, Sayap Kiri, hingga Striker. Ia mencetak 216 gol di 262 laga untuk Real Madrid. Pensiun di Real Madrid saat berumur 40 tahun
Pele: “Saya tidak pantas mendapat gelar Raja Sepakbola, ataupun Maradona. Menurut saya, Legenda Argentina lainnya yang pantas, ialah Alfredo Di Stefano”
sumber: fifa.com

10 tim terbaik sepanjang sejarah

10.Juventus Era Lippi (1994-2003)



Marcello Lippi mengambil alih posisi manajer Juventus pada awal musim 1994-95. Ia lantas mengantarkan Juventus memenangi Seri-A untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an di musim 1994-95. Pemain bintang yang ia asuh saat itu adalah Ciro Ferrara, Roberto Baggio, Gianluca Vialli dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Lippi memimpin Juventus untuk memenangi Liga Champions Eropa pada musim itu juga, dengan mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti, setelah skor imbang 1-1 pada babak normal, dimana Fabrizio Ravanelli menyumbangkan satu gol untuk Juve.
Sesaat setelah bangkit kembali, para pemain Juventus yang biasa-biasa saja saat itu secara mengagumkan bisa mengembangkan diri mereka menjadi pemain-pemain bintang. Mereka adalah Zinedine Zidane, Filippo Inzaghi dan Edgar Davids. Juve kembali memenangi Seri-A musim 1996–97 dan 1997–98, termasuk juga Piala Super Eropa 1996 dan Piala Interkontinental 1996. Juventus juga mencapai final Liga Champions di musim 1997 dan 1998, tetapi mereka kalah oleh Borussia Dortmund (Jerman) dan Real Madrid (Spanyol). 
Setelah dua musim absen karena dikontrak oleh Inter Milan (dan gagal), Marcello Lippi kembali ke Juventus di awal 2001. Pria penyuka cerutu ini lantas membawa beberapa pemain biasa, yang kembali ia berhasil sulap menjadi pemain hebat, di antaranya Gianluigi Buffon, David Trézéguet, Pavel Nedvěd dan Lilian Thuram, dimana para pemain tersebut membantu Juve kembali memenangi dua gelar Seri-A di musim 2001-02 dan 2002-03. Juve juga berhasil maju kembali ke final Liga Champions, sayangnya mereka kalah oleh sesama tim Italia lain, AC Milan. Tahun berikutnya, Lippi diangkat menjadi manajer timnas Italia setelah bersaing ketat dengan Fabio Capello, dan mengakhiri eranya sebagai pelatih terbaik Juventus di era 1990-an dan awal 2000-an

9.Benfica era Eusebio (1960-1970)



Benfica adalah tim pertama untuk memecahkan dominasi  Real Madrid di awal Piala Champions Eropa . Setelah memenangkan dua Piala Champion berturut-turut melawan FC Barcelona (1961) dan Real Madrid (1962). Itu adalah kali terakhir Benfica memenangkan kompetisi internasional.
Selama dekade ini, Benfica  mencapai final Piala Champions Eropa tiga kali, tetapi mereka gagal meraihnya, setelah kalah melawan Milan (1963), Internazionale (1965), dan Manchester United (1968).
Pada tahun 1968, Benfica dianggap sebagai tim terbaik Eropa oleh Perancis Sepakbola , meskipun kekalahannya di Piala Champions. Banyak keberhasilan di tahun 1960-an dicapai berkat bintang mereka Eusebio. Bahkan, tahun 1960-an adalah periode terbaik sejarah Benfica, di mana klub memenangkan delapan  Kejuaraan (1960, '61, '63, '64, '65, '67, '68, dan '69), tiga Portugal Piala (1961, '64, dan '69), dan dua Piala Champions Eropa (1961 dan '62).

8.Juventus Era Trappatoni (1981-1993)


Era tangan dingin Trapattoni benar-benar membuat Seri-A porak poranda di 1980-an. Juve sangat perkasa di era tersebut, dengan gelar Seri-A empat kali di era tersebut. Setelah 6 pemainnya ikut andil dalam timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982 dengan Paolo Rossi sebagai salah satu pemain Juve kemudian terpilih menjadi Pemain Terbaik Eropa pada 1982, sesaat setelah berlangsungnya Piala Dunia di tahun tersebut ditambah dengan kedatangan bintang Prancis Michel Platini, Juventus kembali difavoritkan di musim 1982-83. Namun Juventus yang juga disibukkan dengan jadwal kejuaraan Eropa memulai kompetisi dengan lambat. Hal itu ditunjukkan dengan menelan kekalahan dari Sampdoria di pertandingan pembuka musim serta menang dengan tidak meyakinkan atas Fiorentina dan Torino. Sementara di Eropa, mereka berhasil menyingkirkan Hvidovre (Denmark) dan Standard Liege (Belgia) di penyisihan. Akan tetapi, Juventus kembali ke trek juara di musim dingin bersamaan keberhasilan mereka menembus perempat final Liga Champions. Selanjutnya, kemenangan atas Roma melalui 2 gol dari Platini dan Brio membuat jarak keduanya berselisih 3 poin dengan Roma di posisi puncak. Namun, karena konsentrasi Juve terpecah antara Serie A dan Liga Champions akhirnya tidak berhasil mengejar AS Roma yang menjadi juara. Juventus seharusnya bisa menumpahkan kekecewaannya di Liga saat mereka bertemu Hamburg di final Liga Champions tapi hal itu tidak terjadi. Berada di posisi kedua di kompetisi domestic dan Eropa, Juventus akhirnya berhasil merebut gelar penghibur saat menjuarai Piala Italia dan Piala Interkontinental.
Musim panas 1983, Juve kehilangan dua pilar inti mereka. Dino Zoff gantung sepatu di usia 41 tahun sedangkan Bettega beralih ke Kanada untuk mengakhiri karirnya di sana. Juve lantas merekrut kiper baru dari Avellino: Stefano Tacconi dan Beniamino Vinola dari klub yang sama. Sementara Nico Penzo menjadi pendampong Rossi di lini depan. Juve pada saat itu berkonsentrasi penuh di dua kompetisi, Liga dan Piala Winner. Hasilnya, melalui penampilan yang konsisten sepanjang musim, Juve merengkuh gelar liga satu minggu sebelum kompetisi usai. Dan gelar ini ditambah gelar lainnya di Piala Winner saat mereka mengalahkan Porto 2-1 di Basel pada 16 Mei 1984. Dua gelar ini sangat bersejarah dan merupakan prestasi bagi kapten klub Scirea dan kawan-kawan.
Setelah era keemasan Rossi usai, Michel Platini kemudian secara mengejutkan berhasil menjadi pemain terbaik Eropa tiga kali berturut-turut; 1983, 1984 dan 1985, dimana sampai saat ini belum ada pemain yang bisa menyamai dirinya. Juventus menjadi satu-satunya klub yang mampu mengantarkan pemainnya menjadi pemain terbaik Eropa sebanyak empat tahun berurutan.Platini juga menjadi bintang saat Juve berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa pada 1985 dengan sumbangan satu gol semata wayangnya. Tragisnya, final melawan Liverpool FC dari Inggris tersebut yang berlangsung di Stadion Heysel Belgia, harus dibayar mahal dengan kematian 39 tifoso Juventus akibat terlibat kerusuhan dengan para hooligans dari Liverpool. Sebagai hukuman, tim-tim Inggris dilarang mengikuti semua kejuaraan Eropa selama lima tahun.Juventus kemudian merebut scudetto terakhir mereka di era 1980-an pada musim 1985-86, yang juga menjadi tahun terakhir Trappatoni di Juventus. Memasuki akhir 1980-an, Juve gagal menunjukkan performa terbaiknya, mereka harus mengakui keunggulan Napoli dengan bintang Diego Maradona, dan kebangkitan dua tim kota Milan, AC Milan dan Inter Milan.Pada 1990, Juve pindah kandang ke Stadio delle Alpi, yang dibangun untuk persiapan Piala Dunia 1990.
 

7.Inter Milan Era Hererra (1960-1968)




Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.

 
6.liverpool era Bob Paisley (1974-1983)




Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.



5.Muenchen Era Franz Beckenbauer (1970-1977)




Udo Lattek mengambil alih pada tahun 1970. Setelah memenangkan piala di musim pertamanya, Lattek pimpin Bayern menjadi juara ketiga Jerman. Pertandingan penentu dalam musim 1971-72 melawan Schalke 04 adalah pertandingan pertama di baru Stadion Olimpiade , dan juga pertandingan disiarkan live pertama dalam sejarah Bundesliga. Bayern mengalahkan Schalke 5-1 dan dengan demikian merebut gelar, juga pengaturan beberapa catatan, termasuk poin diperoleh dan gol. Bayern juga memenangi dua kejuaraan berikutnya, tetapi puncaknya adalah kemenangan mereka di final Piala Eropa melawan Atletico Madrid , Bayern menang 4-0 yang setelah replay. Selama tahun-tahun berikutnya tim tidak berhasil dalam negeri, tetapi mempertahankan gelar Eropa mereka dengan mengalahkan Leeds United di akhir ketika Roth dan kemenangan Müller dijamin dengan tujuan akhir. Setahun kemudian di Glasgow , AS Saint-Étienne yang dikalahkan oleh  Roth dan Bayern menjadi klub ketiga untuk memenangkan trofi dalam tiga tahun berturut-turut. Trofi akhir dimenangkan oleh Bayern di era ini adalah Piala Intercontinental , di mana mereka mengalahkan klub Brasil Cruzeiro

4.Ajax Era Johan Cruyff (1965-1973)




Ajax  salah satu klub paling sukses di dunia, menurut IFFHS .Ajax adalah klub paling sukses ketujuh Eropa abad ke-20 Klub ini salah satu dari lima tim yang telah mendapatkan hak untuk menjaga Piala Eropa dan mengenakan lencana beberapa pemenang, mereka menang berturut-turut di 1971-1973. Pada tahun 1972, mereka menyelesaikan treble Eropa dengan memenangkan Belanda Eredivisie , Piala KNVB , dan Piala Eropa, untuk tanggal, mereka adalah satu-satunya tim untuk menjaga Piala Eropa dan mencapai treble Eropa.Mereka juga salah satu dari tiga tim untuk memenangkan treble dan Piala Intercontinental pada tahun musim / kalender yang sama;Hal ini dicapai pada musim 1971-72. Ajax, Juventus dan Bayern Munich adalah tiga klub untuk telah memenangkan semua tiga besar UEFA kompetisi klub.
Bersama Cruyff mereka klub di segani Dieranya ,Selain sederet piala,Mereka juga memainkan sepakbola Menyerang yg disebut Total Football.

3.Real Madrid Di Stefano (1953-1954)




Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943. Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada 1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga Perancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan, dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini. Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956 dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht Frankfurt pada tahun 1960. Setelah kelima berturut-turut sukses, Real secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk memakai lencana kehormatan UEFA.Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa. Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.
Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3 kali juara Piala Spanyol. Madrid kemudian bermain pada final Piala Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari klub Inggris, Chelsea. Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk menghormati dirinya selama turnamen berlangsung. Tahun berikutnya, klub mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan pada mantan presidennya tersebut.

2.Milan Era Sacchi (1987-1991)


Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.
Dibawah kepelatihan Sacchi, Milan bermain berbeda dengan tim-tim Italia lain, dengan mengambil gaya bermain Brazil saat memenangkan Piala Dunia 1970, dan Ajax di era total football Rinus Michels. Dengan meninggalkan pola man-marking, menggantinya dengan permainan yang intensif, menyerang, dan pressing ketat, dia merevolusi wajah sepakbola Italia.
Barisan deffence Milan saat diisi oleh kuartet Italian best, di komandoi oleh Franco Baresi dan menampilkan sosok Paolo Maldini muda, dan trio Belanda: van Basten, Ruud Gullit, dan Frank Rijkaard yang menyokong penyerangan. Tim ini memenangkan Club World Cup dua kali, dan di Mei 1990, Milan mengalahkan Benfica untuk menjaga throphy tetap bermukim di San Siro, dan menjadi tim terakhir hingga saat ini yang dapat memenangkan Piala Champions 2 kali berturut-turut.

1.Barcelona Era Pep Guardiola (2008-....)


Disebut - sebut sebagai Tim Terbaik sepanjang sejarah,bukan hanya karena memenangkan 6 gelar dalam setahun ataupun 2 Liga Champion,3 Laliga ,1 Copa Delrey,3 Super Copa Spanyol,1 Piala Dunia Antar Klub,Tetapi karena filosofi bermain yg selalu menyerang, Penguasaan Bola hingga 85%,Mayoritas pemain dari tim Yunior (Lamasia),Messi,Xavi dan Iniesta adalah peraih 3 besar pemain terbaik versi FIFA (FIFA Ballon D'Or).
Era keemasan Barcelona dimulai sejak kehadiran Frank Rijkaard dengan membeli pemain macam Ronaldinho,Eto'o,Daniel Alves,hingga Thiery Henry.
hingga th 2008 mengangkat Pep dari Pelatih Junior.
Hingga Kin Pep Guardiola mempersembahkan 10 Piala Bergengsi bagi Cules dalam 3 th kepelatihannya.

Entri Populer

Iklan Baris

tekan ( X ) untuk melanjutkan

Daftar Blog Saya