1. Air India 182
Pada tanggal 23 Juni 1985, Air India 182 terbang diatas Samudra Atlantik, di Irlandia selatan. Ketika sebuah bom yang diduga ditanam oleh seorang ekstrimistik meledak, membuat pesawat jatuh menghantam laut dan menewaskan semua penumpang. Dari 329 penumpang didalamnya, 280 diantaranya warga Kanada, sehingga menjadikannya pembunuh masal terbesar dalam sejarah Kanada. Penerbangan Air India 182 merupakan sebuah penerbangan terjadwal oleh Air India dari Montreal menuju London.
2. Turkish Airlines 981
Rancangan pintu cargo Turkish Airlines 981 menyebakan pintu tersebut terlepas dari tempatnya, hal ini memicu permasalahan kontrol pesawat, seperti kabel-kabel yang membentang dilantai pesawat seluruhnya terputus, membuat pilot tidak dapat mengendalikan pesawatnya. Pesawat ini jatuh di hutan Fontaine-Chaalis Oise, Perancis.dan menewaskan 346 penumpang plus awaknya dan hingga kini merupakan kecelakaan terbesar dalam sejarah pengoperasian pesawat McDonnell Douglas DC-10.
2. Japan Airlines Flight 123
Kecelakaan disebabkan bagian ekor pesawat yang lepas sekitar 12 menit setelah lepas landas, akibat pecahnya dinding penyekat bagian buritan, hingga pesawat tak terkendali. Insiden ini disebabkan oleh kesalahan perbaikan sekat tekanan belakang yang rusak. Kerusakan sekat ini memicu kerusakan hidrolik yang diperlukan untuk mengontrol pesawat. Kecelakaan pesawat-tunggal ini merupakan yang terparah dalam sejarah, dengan seluruh 15 awak pesawat meninggal, dan 505 dari 509 penumpang meninggal (termasuk penyanyi terkenal Kyu Sakamoto) dengan total meninggal 520 orang.
4. Adam Air
Masih hangat di ingatan kita, Adam Air yang jatuh di selat Makasar - Majene, Sulasesi Barat tahun 2007 silam. Sebanyak 102 penumpang dan awak pesawat tewas, tragisnya jasad seluruh penumpang dan bangkai pesawat terkubur di dasar laut di kedalaman 2000 meter. Kotak hitam ditemukan di kedalam 2000 meter pada 28 Agustus 2007. Penyebab kecelakan seperti yang di umumkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat navigasi dan kegagalan kinerja pilot dalam situasi darurat.
5. Musibah Tenerife, 1957
Lokasi: Bandara Tenerife, Kepulauan Canary
Meninggal: 582 orang
Selamat: 61 orang
Pada 27 Maret 1977, dua Boeing 747 bertabrakan di Bandara Internasional Los Rodeos di Tenerife, Kepulauan Canary. Pesawat yang terlibat, yaitu Pan Am Pnerbangan 1736 dan KLM Penerbangan 4805. KLM melakukan lepas landas di satu-satunya bandara tersebut tanpa izin dari Air Traffic Controller (ATC). Pada saat yang sama, Pan Am sedang menyeberangi landasan yang sama untuk bersiap berangkat. Pilot KLM sempat memaksa pesawatnya lepas landas, namun baru menempuh 30 meter pesawatnya menabrak Pan Am.
Jumlah korban tewas dari pesawat Pan Am adalah semua 234 penumpang dan 14 awaknya, sedangkan Pan Am 9 dari 16 awak tewas dan 265 dari 317 penumpang tewas. Kecelakaan ini merupakan peringkat tertinggi kematian manusia dalam sejarah penerbangan.
Investigasi menunjukkan bahwa, selain usaha lepas landas KLM tanpa izin ATC, kecelakaan ini disebabkan juga oleh kebingungan pilot kedua pesawat oleh intruksi ATC yang berlogat Spanyol, serta pilot KLM tidak menggunakan bahasa standar penerbangan sehingga membingunkan ATC. Selain itu, peralatan komunikasi dan lainnya juga tidak memadai untuk mengawasi pergerakan pesawat. Kondisi ini diperparah oleh kabut tebal yang melanda daerah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar