1.GunkanJima
Pulau
ini adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Nagasaki
Daerah Administratsi Jepang, sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulau
ini juga dikenal sebagai “Gunkan Jima” atau pulau kapal perang. Pada
tahun 1890 ketika suatu perusahaan (Mitsubishi) membeli pulau tersebut
dan memulai proyek untuk mendapatkan batubara dari dasar laut di
sekitar pulau tersebut. Di tahun 1916 mereka membangun beton besar yang
pertama di pulau tersebut, sebuah blok apartemen dibangun untuk para
pekerja dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.
Pada tahun 1959, populasi penduduk pulau tersebut membengkak,
kepadatan penduduk waktu itu mencapai 835 orang per hektar untuk
keseluruhan pulau (1.391 per hektar untuk daerah pusat pemukiman),
sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia.
Ketika minyak tanah menggantikan batubara tahun 1960, tambang batu bara
mulai ditutup, tidak terkecuali di Gunkan Jima, di tahun 1974
Mitsubishi secara resmi mengumumkan penutupan tambang tersebut, dan
akhirnya mengosongkan pulau tersebut. Pada tahun 2003 pulau ini dimbil
sebagai setting film “Battle Royal II” dan mengilhami sebuah game
popular “Killer7”.
2.Oradour Sul Glane
Perkampungan kecil Oradour Sul Glane di Perancis menunjukan sebuah kondisi keadaan yang sangat mengerikan. Selama perang dunia ke II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai bentuk pembalasan atas terhadap perlakuan Perancis waktu itu. Jerman yang waktu itu sebenarnya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane tapi akhirnya mereka menyerang perkampungan kecil tersebut pada tanggal 10 Juni 1944. menurut kesaksian orang-orang yang selamat, penduduk laki-laki dimasukan kedalam sebuah gudang dan tentara jerman menembaki kaki mereka sehingga akhirnya mereka mati secara pelan-pelan.
Wanita dan anak-anak yang dimasukan ke dalam gereja, akhirnya semua mati tertembak ketika mereka berusaha keluar dari dalam gereja. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu. Dan sampai saat ini reruntuhan kampung tersebut masih berdiri dan menjadi saksi betapa kejamnya peristiwa yang terjadi saat itu.
3.Craco
Craco
terletak didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari
teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan
dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta
tanaman pertanian lainnya. Ditahun 1060 ketika kepemilikan lahan Craco
dimiliki oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang
berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada seluruh
penduduk. Di tahun 1891 populasi penduduk Craco lebih dari 2000 orang,
waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan social dan kemiskinan
yang banyak membuat mereka putus asa, antara tahun 1892 dan 1922
sekitar 1300 orang pindah ke Amerika Utara. Kondisi pertanian yang
buruk ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor serta
peperangan inilah yang menyebabkan mereka bermigrasi massal.
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya
4.Agdam
Kota besar Agdam di Azerbaijan adalah salah satu kota besar yang populasi penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang setelah pada tahun 1993 sepanjang perang Nagorno Karabakh.
Walaupun kota ini tidak secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini tetap mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari sikap para Armenians yang merusak kota tersebut. Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran.
5.PRIPYAT (Ukraina): Rumah para pekerja Chernobyl
8.ORADOUR-SUR-GLANCE (France): the horror of WWII
9.KOWLOON WALLED CITY (China): A lawless city
10.KADYKCHAN (Russia): memories of the Soviet Union
Kadykchan merupakan salah satu kota kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa berjuang untuk mendapatkan akses untuk memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota lain dan menempati rumah baru. Kota dengan penduduk sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah mereka dengan segala perabotannya. Jadi anda dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan berbagai barang didalam kota yang kosong.
2.Oradour Sul Glane
Perkampungan kecil Oradour Sul Glane di Perancis menunjukan sebuah kondisi keadaan yang sangat mengerikan. Selama perang dunia ke II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai bentuk pembalasan atas terhadap perlakuan Perancis waktu itu. Jerman yang waktu itu sebenarnya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane tapi akhirnya mereka menyerang perkampungan kecil tersebut pada tanggal 10 Juni 1944. menurut kesaksian orang-orang yang selamat, penduduk laki-laki dimasukan kedalam sebuah gudang dan tentara jerman menembaki kaki mereka sehingga akhirnya mereka mati secara pelan-pelan.
Wanita dan anak-anak yang dimasukan ke dalam gereja, akhirnya semua mati tertembak ketika mereka berusaha keluar dari dalam gereja. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu. Dan sampai saat ini reruntuhan kampung tersebut masih berdiri dan menjadi saksi betapa kejamnya peristiwa yang terjadi saat itu.
3.Craco
Antara tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya
4.Agdam
Kota besar Agdam di Azerbaijan adalah salah satu kota besar yang populasi penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang setelah pada tahun 1993 sepanjang perang Nagorno Karabakh.
Walaupun kota ini tidak secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini tetap mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari sikap para Armenians yang merusak kota tersebut. Bangunan-bangunan dirusak dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area lain, seperti ke Iran.
5.PRIPYAT (Ukraina): Rumah para pekerja Chernobyl
Prypiat
adalah sebuah kota besar di daerah terasing di Ukraina Utara,
merupakan daerah perumahan para pekerja kawasan nuklir Chernobyl.
Kawasan ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan
hamper 50.000 jiwa. Setelah kejadian, lokasi ini praktis seperti
sebuah museum, menjadi bagian dari sejarah Soviet. Bangunan apartement
(empat merupakan bangunan yang belum sempat ditempati), kolam renang,
rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain hancur. Dan semua isi yang
terdapat dalam bangunan tersebut dibiarkan ada di dalamnya, seperti
arsip, TV, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan
lain-lain semua seperti kebanyakan milik keluarga-keluarga pada
umumnya.
Penduduk
hanya boleh mengambil dokumen penting, buku dan pakaian yang tidak
terkontaminasi oleh nuklir. Namun sejak abad 21, tidak lagi ada barang
berharga yang tertinggal, bahkan tempat duduk dikamar kecilpun dibawa
oleh para penjarah, banyak dari bangunan yang isinya dirampok dari
tahun ke tahun.Hari ini i-dus bertemakan tentang”10 Kota Mati Terseram
di Dunia Bangunan yang tidak lagi terawat, dengan atap yang bocor, dan
bagian dalam bangunan yang tergenang air di musim hujan, semakin
membuat kota tersebut benar-benar menjadi kota mati. Kita bisa melihat
pohon yang tumbuh di atap rumah, pohon yang tumbuh di dalam rumah.
6.SAN ZHI (Taiwan): Tempat peristirahatan yang futuristik
Disebelah
Utara Taiwan, terdapat sebuah kampong yang futuristic, pada awalnya
dibangun sebagai sebuah tempat peristirahatan yang mewah bagi kaum
kaya. Bagaimanapun, setelah terjadi banyak kecelakaan yang fatal pada
masa pembangunannya akhirnya proyek tersebut dihentikan.
Setelah
mengalami kesulitan dana dan kesulitan para pekerja yang mau
mengerjakan proyek tersebut akhirnya pembangunan resort tersebut
benar-benar dihentikan ditengah jalan. Desas-desus kemudian bermunculan,
banyak yang bilang kawasan kampung tersebut menjadi tempat tinggal
para hantu, dari mereka yang sudah meninggal.
7.CRACO (Italy): Kota pertengahan yang mempesona
Craco
terletak didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari
teluk Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan
dipenuhi bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta
tanaman pertanian lainnya. Ditahun 1060 ketika kepemilikan lahan Craco
dimiliki oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan
yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada
seluruh penduduk. Di tahun 1891 populasi penduduk Craco lebih dari
2000 orang, waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan social dan
kemiskinan yang banyak membuat mereka putus asa, antara tahun 1892 dan
1922 sekitar 1300 orang pindah ke Amerika Utara. Kondisi pertanian
yang buruk ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor
serta peperangan inilah yang menyebabkan mereka bermigrasi massal.
Antara
tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor.
Di tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke
suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang
asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan
sisa-sisa peninggalan penduduknya.
Perkampungan
kecil Oradour Sul Glane di Perancis menunjukan sebuah kondisi keadaan
yang sangat mengerikan. Selama perang dunia ke II, 642 penduduk
dibantai oleh tentara Jerman sebagai bentuk pembalasan atas terhadap
perlakuan Perancis waktu itu. Jerman yang waktu itu sebenarnya berniat
menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane tapi akhirnya mereka
menyerang perkampungan kecil tersebut pada tanggal 10 Juni 1944.
menurut
kesaksian orang-orang yang selamat, penduduk laki-laki dimasukan
kedalam sebuah gudang dan tentara jerman menembaki kaki mereka sehingga
akhirnya mereka mati secara pelan-pelan. Wanita dan anak-anak yang
dimasukan ke dalam gereja, akhirnya semua mati tertembak ketika mereka
berusaha keluar dari dalam gereja. Kampung tersebut benar-benar
dihancurkan tentara Jerman waktu itu. Dan sampai saat ini reruntuhan
kampung tersebut masih berdiri dan menjadi saksi betapa kejamnya
peristiwa yang terjadi saat itu.
9.KOWLOON WALLED CITY (China): A lawless city
Kota besar Kowloon yang terletak di
luar Hongkong, China. Dulunya diduduki oleh Jepang selama perang dunia
II, yang kemudian diambil alih oleh penduduk liar setelah Jepang
menyerah. Pemerintahan Inggris ingin China bertanggung jawab terhadap
kota ini, karena kota tersebut menjadi kota yang tidak beraturan dan
tidak taat pada hukum pemerintah.
Populasi
tidak terkendali, penduduk membangun koridor lybirint yang setinggi
jalan yang penuh tersumbat oleh sampah, bangunan yang sangat tinggi
sehingga membuat cahaya matahari tidak bisa menyinari. Seluruh kota
disinari dengan neon. Kota tersebut penuh dengan rumah pelacuran,
kasino, rumah madat dan obat bius dan kokain, banyak terdapat
makanan-makanan dari daging anjing dan juga terdapat pabrik-pabrik
rahasia yang tidak terganggu oleh otoritas.Keadaan ini akhirnya berakhir
ketika di tahun 1993, diambil keputusan oleh pemerintah Inggris dan
otoritas China untuk menghentikan semua itu.
Kadykchan merupakan salah satu kota kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni Soviet. Penduduk terpaksa berjuang untuk mendapatkan akses untuk memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota lain dan menempati rumah baru. Kota dengan penduduk sekitar 12.000 orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini dikosongkan. Mereka meninggalkan rumah mereka dengan segala perabotannya. Jadi anda dapat menemukan mainan, buku, pakaian dan berbagai barang didalam kota yang kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar