Pemerintah Pakistan menghancurkan ratusan botol minuman keras di Hari Anti Narkoba se-Dunia. (Credit: AFP)
Kantor PBB untuk masalah kriminal dan obatan-obatan
terlarang meluncurkan laporan tahunan konsumsi narkotika dan obat-obatan
(narkoba) terbaru.
Menurut laporan tersebut, satu persen dari pecandu narkoba tewas dari konsumsi zat-zat terlarang setiap tahunnya. Sementara itu, ganja tetap menjadi zat terlarang yang paling diminati.
Laporan tersebut juga mencatat 5 persen dari total populasi dunia pernah mencoba narkoba, dan kini ada sekitar 27 juta orang yang kecanduan dan mengalami masalah soal penggunaan narkoba.
Di kawasan Asia Tenggara, budidaya opium terus meningkat. Di tahun 2011 misalnya, budidaya opium meningkat hingga 16 persen. Myanmar menjadi negara produser opium terbesar kedua setelah Afghanistan.
Gary Lewis dari badan PBB urusan narkotika dan obat-obatan (UNODC) di kawasan Asia Timur menyayangkan adanya peningkatan dari jumlah pengguna narkoba di kawasan Asia, terutama Cina, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Thailand.
"Secara keseluruhan, kita melihat adanya peningkatan jumlah pengguna narkoba di negara-negara tersebut, terutama penggunaan serbuk putih atau "crystal meth". Hal yang sama juga terjadi di Australia," ujar Gary.
Ia juga menambahkan, "untuk penggunaan heroin, sepertinya penggunaan lebih banyak di Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Tapi di Cina, penggunaan heroin meningkat"
Afghanistan adalah negara produsen opium terbesar di dunia, yang menguasai sekitar 90% produk opium di dunia.
Pada tahun 2011 lalu, jumlah produksi opium di Afghanistan meningkat hingga 61 persen.
Menurut laporan tersebut, satu persen dari pecandu narkoba tewas dari konsumsi zat-zat terlarang setiap tahunnya. Sementara itu, ganja tetap menjadi zat terlarang yang paling diminati.
Laporan tersebut juga mencatat 5 persen dari total populasi dunia pernah mencoba narkoba, dan kini ada sekitar 27 juta orang yang kecanduan dan mengalami masalah soal penggunaan narkoba.
Di kawasan Asia Tenggara, budidaya opium terus meningkat. Di tahun 2011 misalnya, budidaya opium meningkat hingga 16 persen. Myanmar menjadi negara produser opium terbesar kedua setelah Afghanistan.
Gary Lewis dari badan PBB urusan narkotika dan obat-obatan (UNODC) di kawasan Asia Timur menyayangkan adanya peningkatan dari jumlah pengguna narkoba di kawasan Asia, terutama Cina, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Thailand.
"Secara keseluruhan, kita melihat adanya peningkatan jumlah pengguna narkoba di negara-negara tersebut, terutama penggunaan serbuk putih atau "crystal meth". Hal yang sama juga terjadi di Australia," ujar Gary.
Ia juga menambahkan, "untuk penggunaan heroin, sepertinya penggunaan lebih banyak di Myanmar, Vietnam, dan Thailand. Tapi di Cina, penggunaan heroin meningkat"
Afghanistan adalah negara produsen opium terbesar di dunia, yang menguasai sekitar 90% produk opium di dunia.
Pada tahun 2011 lalu, jumlah produksi opium di Afghanistan meningkat hingga 61 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar